Rabu, 18 November 2015

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Pengertian Arsitektur Berkelanjutan
Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya.Sudah banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan. Baik dalam hal material,cara membangun, maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun sayangnya banyak dari bangunan tersebut yang dibuat dengan tanpa memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka panjang. Sehingga menjadi timbul masalah baru yang membawa dampak negatif kepada lingkungan itu sendiri.Hal tersebut diperparah dengan kondisi iklim yang semakin memburuk dan dampaknya sudah sebagian dapat kita rasakan saat ini. Isu ini sudah berkembang menjadi isu global yang biasa kita dengar yaitu global warming.Bila hal ini tidak dipikirkan bagaimana penyelesaiannya, entah apa yang akan terjadi pada bumi kita akibat perkembangan dalam bidang arsitektur khususnya. Oleh karena itu saat ini kita harus mulai bertindak! Arsitektur berkelanjutan atau yangbiasa dikenal dengan Sustainable architecture lahir sebagai salah satu aksi yangharus kita lakukan untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan.Arsitektur berkelanjutan memiliki banyak pengertian dari berbagai pihak. Beberapa diantaranya adalah pengertian yang dikutip dari buku James Steele, SuistainableArchitecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpamembahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhanmereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, darisatu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait. ”Secara umum, pengertian dari arsitektur berkelanjutan adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentusaja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut.

Konsep Dasar Arsitektur Berkelanjutan
Mengutip kalimat dari Jack A. Kramers (dalam Kurniasih, 2013. Hal:13)menyebutkan bahwa:“
Sustainable Architecture isresponce and an expression of celebration of our existence and respect for the world arround us
”.Arsitektur  berkelanjutan merupakan suaturespon dan ekspresi keberadaan kita serta rasa peduliterhadap dunia sekitar kita.Adapun konsep dalam arsitektur yangmendukung Arsitektur Berkelanjutan,antara lain(Kurniasih, 2013. Hal:14):

a. Bangunan Hemat Energi
Bangunan hemat energi dalam duniaarsitektur adalah meninimalkan penggunaan energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan,kenyamanan, maupun produktivitas penghuninya. Hemat energi adalah suatukondisi dimana energi dikonsumsi secara hemat atau minimal tanpa harusmengorbankankenyamanan fisik manusia. Konsepbangunan hemat energiterdiri dari beberapa komponen, yakni sebagai berikut:
1)Meminimalkan perolehan panas matahari
2)Orientasi bangunan utara-selatan
3)Organisasi ruang : Aktivitas terdapat pada ruang utama yangdiletakkan di tengahbangunan, diapit oleh ruang-ruang penunjangatau service di sisi Timur-Barat.
4)Memaksimalkan pelepasan panas bangunan kemudian menghindariradiasi matahari masuk ke dalam bangunan.
5)Memanfaatkan radiasi matahari secara tidak langsung untuk menerangi ruang dalam bangunan.
6)Mengoptimalkan ventilasi silang untuk bangunan non-AC.7)Hindari pemanasan permukaan tanah sekitar bangunan.

b. Efisiensi Penggunaan Lahan
1)Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harusdigunakan seluruhnya untuk bangunan, karenasebaiknya selalu adalahan hijau danpenunjang keberlanjutan potensilahan.
2)Menggunakan seperlunya lahan yangada, tidak semua lahan harusdijadikanbangunan, atau ditutupi denganbangunan, karena dengandemikianlahan yang ada tidak memiliki cukuplahanhijau dantaman. Menggunakanlahan secara efisien, kompak danterpadu.
3)Potensi hijau tumbuhan dalam lahandapat digantikan ataudimaksimalkandengan berbagai inovasi, misalnyapembuatan atapdiatas bangunan.
4)Menghargai kehadiran tanaman yangada di lahan,dengan tidak mudahmenebang pohon-pohon, sehinggatumbuhan yang ada dapatmenjadibagian untuk berbagi denganbangunan.
5)Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuaidengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya)dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar.
6)Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapatmenjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan,misalnya; berapa luasdan banyak ruang yang diperlukan.
7)Dimana letak lahan (di kota atau di desa) dan bagaimanakonsekuensinya terhadap desain, bentuk site dan pengaruhnyaterhadap desain ruang-ruang, berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat digunakan.

c. Efisiensi Penggunaan Material
1)Memanfaatkan material sisa untukdigunakan juga dalam pembangunan,sehingga tidak membuang material,misalnya kayusisa bekisting dapatdigunakan untuk bagian lainbangunan.
2)Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lamayang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunanlama.
3)Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarangditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yangsemakin jarang seperti kayu.d.Penggunaan Teknologi dan Material BaruMemanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahayamatahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumahtangga dan bangunan lain secara independen.Memanfaatkanmaterial baru melalui penemuan baru yang secara globaldapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepatdiproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu.

Material Dari Arsitektur Berkelanjutan
Membuat bangunan bambu, selain dapat membangun suasana baru, kesan ataucitra alam, bambu juga merupakan bahan pendukung arsitektur berkelanjutan,karena bambu merupakan salah satu material ramah ekologis, dapatmengefisiensikan energi, dan dapat menyesuaikan/adaptasi iklim setempat. Haltersebut sudah dibuktikan dengan adanya potensi arsitektur nusantara denganbangunan vernakular/tradisional yang salah satunya menggunakan materialbambu yang terbukti mampu menghasilkan karya arsitektur yang berkelanjutan

Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur
  • Arsitektur bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya harus menjadi kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial maupun lingkungan
  • Berarsitektur dengan memperkuat nilai-nilai Kebersamaan
  • Berarsitektur dengan menghargai ekspresi/identitas budaya sebagai cerminan nilai-nilai transenden
  • Menggunakan bahan dan keterampilan local
  • Menghargai pepohonan sama dengan menghargai kehidupan
  • Adaptif terhadap iklim secara aktif dan kreatif
  • Menggunakan bahan bekas dan komponen lama
  • Menggunakan bahan daur ulang bekas limbah

KESIMPULAN :
Jadi, Arsitektur lanjutan itu adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia



SUMBER :
-         http://www.academia.edu/11103662/Arsitektur_Berkelanjutan_Sustainable_Architecture_Studi_Kasus_Bangunan_Komersial_The_Royal_Pitamaha_Resort_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar