Kamis, 24 Maret 2016

TULISAN (soft skill pendidikan kewarganegaraan)

Kebudayaan Minangkabau (PADANG)

Perkenalkan nama saya Heri Alisetiawan. Kedua orang tua saya berasal dari daerah sumatra barat tepatnya padang. Menurut orang tua saya, adat istiadat, tradisi dan kebudayaan masyarakat padang sangatlah kuat dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan pada lingkungan masyarakat itu sendiri. Apabila kita melanggar aturan-aturan tersebut, maka kita akan dikenakan sanksi secara adat yang berlaku. Salah satunya dalam masalah perkawinan yang dijodohkan oleh niniak mamak. Secara adat minang, seorang niniak mamak atau paman lebih berperan untuk menentukan jodah seorang keponakannya baik itu perempuan maupun laki-laki. Dan sebagai orang tua, karena sudah merupakan tradisi yang turun temurun, jadi harus mengikuti aturan yang sudah berlaku. Sebagai anak, aturan tersebut harus tetap dijalankan sebagai tanda menghormati niniak mamak. Jika kita melanggarnya, maka akan mendapat hukuman sesuai dengan adat yang berlaku atau kita bisa diusir dari kampung sendiri. seiring berjalannya waktu, kebiasaan tersebut sudah bisa menyeimbangkan antara keinginan orang tua, mamak dan anak / keponakan. Apalagi jika si anak sudah merantau ke daerah lain.

Contoh kebudayan minang lain dalam hal Kesenian
Sebuah pertunjukan kesenian talempong, salah satu alat musik pukul tradisional Minangkabau.Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun perkawinan. Di antara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.

Silek atau Silat Minangkabau merupakan suatu seni bela diri tradisional khas suku ini yang sudah berkembang sejak lama. Dewasa ini Silek tidak hanya diajarkan di Minangkabau saja, namun juga telah menyebar ke seluruh Kepulauan Melayu bahkan hingga ke Eropa dan Amerika. Selain itu, adapula tarian yang bercampur dengan silek yang disebut dengan randai. Randai biasa diiringi dengan nyanyian atau disebut juga dengan sijobang, dalam randai ini juga terdapat seni peran (acting) berdasarkan skenario.

Selain itu, Minangkabau juga menonjol dalam seni berkata-kata. Terdapat tiga genre seni berkata-kata, yaitu pasambahan (persembahan), indang, dan salawat dulang. Seni berkata-kata atau bersilat lidah, lebih mengedepankan kata sindiran, kiasan, ibarat, alegori, metafora, dan aforisme. Dalam seni berkata-kata seseorang diajarkan untuk mempertahankan kehormatan dan harga diri, tanpa menggunakan senjata dan kontak fisik.

Contoh kebudayaan minang dalam hal Olahraga
Pacuan kuda merupakan olahraga berkuda yang telah lama ada di nagari-nagari Minang, dan sampai saat ini masih diselenggarakan oleh masyarakatnya, serta menjadi perlombaan tahunan yang dilaksanakan pada kawasan yang memiliki lapangan pacuan kuda. Beberapa pertandingan tradisional lainnya yang masih dilestarikan dan menjadi hiburan bagi masyarakat Minang antara lain lomba pacu jawi dan pacu itik. sipak rago,atau nama lainnya sepak takraw adalah olah raga masyarakat tradisional minang yang dimainkan sedikitnya lima atau empat orang, bolanya terbuat dari anyaman rotan, bola ditendang dari setinggi pinggang sampai setinggi kepala oleh sekelompok orang yang berdiri melingkar, dalam hikayat dan novel serta beberapa film seperti film sengsara membawa nikmat ada menyinggung masalah olahraga sipak rago ini.
Demikian rangkuman tulisan kebudayaan suku minang yang dapat saya buat. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang kebudayaan di indonesia.

Sumber :
- bertanya kepada orang tua
- https://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Minangkabau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar