Senin, 18 April 2016

TUGAS PKN RIVIEW FILM


Tema : Ketuhanan
Sutradara : Sony Gaokasak
Produser : Chand Parwez Servia
Penulis : Armantono
Pemeran :           
-          Nirina Zubir
-          Reza Rahadian
-          Chantiq Schagerl
-          Al Fathir Muchtar
-          Mike Lewis
-          Loide Christina Teixeira
-          Ghina Salsabila
-          Reska Tania Apriadi
-          Riska Tania Apriadi
Distributor : Kharisma Starvision Plus
Tanggal rilis : 22 Desember 2011
Durasi : 150 menit
Negara : Indonesia


RIVIEW FILM :


Delisa, gadis 6 tahun yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, tinggal bersama ibunya yang iya panggil ummi serta ketiga kakaknya Cut Fatimah(15tahun) dan si kembar Cut Aisyah dan Cut Zahra(12tahun). Ayah mereka abi usman bekerja dikapal tanker dan pulang setiap 3 bulan sekali. Delisa berusaha keras menghafal bacaan sholat bukan hanya untuuk ujian hafalan, tapi juga karena iming-iming hadiah kalung emas dari ummi. 26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat, lalu seketika terjadi gempa.


Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Delisa tanpa gelisah dan ketakutan tetap melanjutkan bacaan sholat yang belum ia selesaikan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara. Delisa berhasil ditemukan oleh guru ngajinya dan diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit.Delisa mengalami luka yang cukup serius di kaki kanannya. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.



Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar